Ada Apa dengan Cinta? 2, sekuel dari film yang sukses pada tahun 2002, kembali hadir untuk memuaskan kerinduan para penggemarnya setelah 14 tahun. Kisah cinta Rangga dan Cinta yang terpisah selama bertahun-tahun berhasil menghadirkan penasaran dan perasaan yang mendalam bagi penonton. Meskipun tidak menawarkan inovasi pada alur cerita, film ini tetap mampu memikat dengan fokus utama pada dialog intens antara kedua tokoh utama.
Pembicaraan antara Cinta dan Rangga di cafe dengan sentuhan close-up berhasil menciptakan ketegangan dan keintiman yang natural, tanpa terlalu dipaksakan dengan puitis berlebihan. Kelemahan klasik dan klise dari film ini tidak dapat dipungkiri, namun kekuatan terletak pada kecocokan interaksi antara tokoh utama, bukan pada dramatisasi berlebih.
Dalam durasi mayoritas film, penonton disuguhkan dengan obrolan intim antara Rangga dan Cinta sepanjang hari di Jogja, mengingatkan pada gaya Before Trilogy karya Richard Linklater. Pengembangan hubungan keduanya dipoles secara lebih mendalam, memberikan kesan romantis secara natural yang mampu membuat penonton terlibat dalam cerita.
Bagi remaja maupun yang mengenal Ada Apa dengan Cinta?, film ini menjadi sarana nostalgia dan kembali pada masa lalu yang mengharukan. Dengan menghidupkan kembali karakter-karakter terkenal, AADC 2 sukses mengundang perasaan bahagia, sedih, dan tertawa di tengah penonton. Dengan durasi 125 menit, film ini berhasil menciptakan suasana yang 'baper' dan membawa penonton melalui perjalanan emosional yang tak terlupakan.
Comments