Jakarta, 21 Maret 2020 – Mulai 31 Maret 2020, penggemar film Indonesia dapat menyaksikan berbagai film pemenang penghargaan produksi Lifelike Pictures di Netflix, yaitu Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012), Tabula Rasa (2014), dan Banda: The Dark Forgotten Trail (2017). Kini, penggemar hiburan di Indonesia dapat menonton film-film berkualitas dari Lifelike Pictures secara legal di mana saja, kapan saja, dengan pengalaman menonton terbaik khas Netflix.
Hingga saat ini, sederet film-film terbaik Indonesia seperti The Night Comes for Us, Aruna dan Lidahnya, Posesif, Love for Sale 2, Cek Toko Sebelah, Surat Dari Praha, dan banyak lagi lainnya telah tayang di Netflix. Raphael Phang, Manager Content Acquisition SEA Netflix mengatakan, “Kini para penggemar film-film thriller karya Joko Anwar dapat bernostalgia dan menikmati kembali Modus Anomali dan Pintu Terlarang secara legal di Netflix. Selain itu, kami ingin para penikmat hiburan di Indonesia mengenal lebih banyak karya sineas Indonesia seperti Tabula Rasa dan Banda: The Dark Forgotten Trail yang kaya akan cerita budaya dan sejarah Indonesia. Kerja sama kami dengan Lifelike Pictures menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak lagi film-film Indonesia berkualitas bagi penikmat hiburan di Indonesia.”
Sheila Timothy, selaku produser Lifelike Pictures menyambut baik kerja sama ini. “Kehadiran Netflix memudahkan para pecinta hiburan di Indonesia untuk mengakses berbagai jenis pilihan tayangan berkualitas yang begitu beragam. Kami turut senang karena dapat ikut memperkaya deretan film-film Indonesia yang tersedia di Netflix. Dengan hadirnya film-film produksi Lifelike Pictures di Netflix, kami ingin mengajak para pencinta film Indonesia untuk mendukung sineas Indonesia dan menonton kembali film-film terbaik kami secara legal.”
Tentang film-film Lifelike Pictures yang akan hadir di Netflix 31 Maret 2020:
Pintu Terlarang: Disutradarai oleh Joko Anwar pada 2009. Film ini meraih 2 Piala Citra Festival Film Indonesia 2009, serta telah tayang di berbagai festival film dunia.
Modus Anomali: Ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar pada 2012, dan telah ditayangkan di berbagai film festival. Salah satunya adalah South by Southwest Film Festival (SXSW) 2012, yang juga menjadi World Premiere film ini.
Tabula Rasa: Ditulis oleh Tumpal Tampubolon dan disutradarai oleh Adriyanto Dewo. Film peraih 1 Piala Maya 2014 dan 4 Piala Citra Festival Film Indonesia 2014.
Banda: The Dark Forgotten Trail: Ditulis oleh M. Irfan Ramli dan disutradarai oleh Jay Subyakto pada 2017. Mendapatkan penghargaan sebagai Film Dokumenter Panjang Terpilih Piala Maya 2017.
Bagaimana? apakah kamu menyukai dengan tulisan artikel Burhan Sancaka?
Jika kamu menyukainya, silakan tulis pendapatmu di kolom komentar ya gengs 😊
Author
MOHON UNTUK SELALU MENGGUNAKAN ALAMAT EMAIL YANG VALID ( AKTIF ) AGAR KAMI DAPAT MEMBALAS KOMENTAR SOBAT.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dan sopan. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
rb3
rb4
TULIS KOMENTAR