Mainan memiliki peran penting dalam menstimulasi tumbuh kembang dan imajinasi anak, selain juga melatih anak bersosialisasi. Tetapi tahukah Bunda bahwa tidak sedikit anak yang menjadi sakit atau cedera akibat mainan mereka? Oleh karena itu, penting untuk memilih mainan yang tepat sesuai usia anak.
Menurut suatu penelitian, anak-anak yang terbiasa bermain dengan mainan, seperti menyusun balok atau bermain mobil-mobilan, memiliki kesehatan fisik, mental, dan sosial yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya bermain dengan gadget.
Mainan terbaik untuk anak tidak selalu yang harganya mahal. Bahkan, banyak benda di sekitar anak yang bisa ia jadikan mainan, sehingga orang tua tidak harus membelikannya mainan khusus. Dari mana pun mainan berasal, yang terpenting adalah tidak boleh membahayakan anak.
Kriteria Mainan yang Aman untuk Anak.
Ada begitu banyak jenis mainan untuk anak. Mana yang harus Bunda pilih? Setidaknya pilihlah mainan yang memenuhi kriteria berikut ini:
Untuk mainan yang terbuat dari kain, sebaiknya berlabel tahan api.
Mainan berupa boneka, sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat dicuci.
Jika mainan dicat, pastikan cat yang digunakan bebas dari timbal.
Semua bahan untuk melukis, seperti cat dan krayon, harus bebas dari bahan beracun.
Mainan tua atau lama dari kerabat atau sahabat perlu diperiksa apakah masih sesuai standar keamanan dan kesehatan saat ini.
Untuk mainan yang dapat berbunyi, pastikan bunyi yang ditimbulkan tidak terlalu kencang. Ingat, jangan biarkan Si Kecil mendekatkan mainan tersebut ke telinganya ya, Bunda.
Di Indonesia, memilih mainan anak berlabel SNI adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan mainan yang aman. Setiap mainan yang berlabel SNI setidaknya sudah melalui pengujian dan mendapat Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) yang dikeluarkan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).
Ini sesuai dengan Permenperind No. 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan secara Wajib.
Memilih Mainan yang Aman untuk Anak
Memberikan mainan kurang lebih sama dengan memberikan teman bermain bagi Si Kecil. Jadi, Bunda harus hati-hati, jangan sampai benda yang seharusnya menghibur ini malah jadi membahayakan anak.
Saat memilih mainan untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
1. Berikan mainan yang sesuai
Berikan mainan yang sesuai dengan usia, karakter, dan kegemaran Si Kecil. Bunda harus memerhatikan label batasan usia yang tertera pada mainan yang akan dibeli, agar Si Kecil menggunakan mainan sesuai dengan tingkat kemampuan, dan kesiapannya dalam bermain. Mainan yang terlalu rumit dan di atas usia Si Kecil hanya akan membuat ia frustasi atau mungkin malah membahayakannya.
2. Baca petunjuk dan dampingi Si Kecil
Jangan lupa untuk membaca dulu petunjuk penggunaan mainan, dan tetap dampingi Si Kecil saat bermain agar ia tetap aman.
Setelah bermain, orang tua dapat mengajarkan anak untuk menyimpan mainannya dengan baik.
3. Cek mainan secara teratur
Bunda perlu memeriksa mainan Si Kecil secara teratur guna mengetahui ada tidaknya kerusakan, misalnya:
Serpihan atau pinggiran mainan yang tajam.Segera perbaiki mainan yang rusak, atau buang saja jika memang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Karat atau kerusakan pada sepeda dan mainan lain yang digunakan Si Kecil di luar. Lindungi mainan tersebut agar tidak terkena hujan atau panas berlebih.
Bagaimana? apakah kamu menyukai dengan tulisan artikel ?
Jika kamu menyukainya, silakan tulis pendapatmu di kolom komentar ya gengs 😊
MOHON UNTUK SELALU MENGGUNAKAN ALAMAT EMAIL YANG VALID ( AKTIF ) AGAR KAMI DAPAT MEMBALAS KOMENTAR SOBAT.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dan sopan. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
TULIS KOMENTAR